Kamis, 19 Desember 2013

accessories



ISMANIS ACCESSORIES


Menyediakan segala macam aksesoris, yaitu bros, capet rambut, gantungan kunci, etc.


  
Daftar Harga:
Bros: Rp. 5.000
Gantungan kunci: Rp. 5.000
Cepit rambut: Rp. 2.500

Produk: Berbagai macam aksesoris yang ditawarkan tidak kalah cantiknya dengan produk aksesoris lainnya. Dari berbahan dasar kain (pita), kain fanel, plastik elastis dan manik-manik, akan kelihatan indah dipandang.

Hubungi kami di No 085 727 081 289

Harga Bersaing Kualitas Terbaik

Dengan kualitas yang bagus, harga produk kami sangat terjangkau dan bersaing.
Silahkan kunjungi blog kami, dan kami tunggu orderan dari anda. Terima kasih...^^

Rabu, 30 Oktober 2013

KETERTIBAN, KONTROL, DAN PENYIMPANGAN SOSIAL



I.                   PENDAHULUAN
                  Sosialisasi adalah sebuah proes penenaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke genarasi lainya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosilog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Namun pada realita saat ini tidak sedikit para pelaku sosial yang telah menyimpang dari aturan norma sosial di setiap letaknya. Maka kali ini saya sebagai pemakalah akan membahas mengenai ketertiban, kontrol, dan penyimpangan sosial serta di ikuti dengan contoh kasusnya.

II.                RUMUSAN MASALAH
a.       Konsep ketertiban sosial, kontrol sosial, penyimpangan sosial
b.      Contoh kasus ketertiban sosial, kontrol sosial, dan penyimpangan sosial
III.             PEMBAHASAN

a.      Konsep ketertiban, kontrol sosial, dan penyimpangan sosial

Ketertiban sosial (social order) tercipta bilamana kegiatan biasa orang berlangsung dengan menyenangkan dan dapat di ramalkan pada masyarakat sederhana, sosialisasi menciptakan ketertiban sosial dengan cara mempersiapkan orang agar bersedia berperilaku sebagaimana yang diharapkan, dan tekanan sosial (social preassure) memberikan imbalan berupa penerimaan dan pengakuan bilamana orang yang berperilaku seperti yang diharapkan.

            Kontrol sosial mengacu umumnya pada mekanisme sosial dan politik atau proses yang mengatur perilaku individu dan kelompok, yang menyebabkan kesesuaian dan kepatuhan terhadap aturan yang diberikan masyarakat, negara, atau kelompok sosial. Sosiolog mengidentifikasi dua bentuk dasar dari kontrol sosial yaitu:
1.      Pengendalian internal-internalisasi dari norma-norma dan nilai-nilai dengan proses yang dikenal sebagai sosiolisasi.
2.      Eksternal Eksternal Control-sanksi, yang dapat positif (penghargaan) atau negatif (hukuman)

Kontrol  sosial formal
            Nilai-nilai sosial yang hadir pada individu adalah produk dari kontrol sosial informal. Hal ini dilakukan oleh masyarakat  tanpa secara eksplisit menyatakan aturan-aturan ini dan dinyatakan melalui adat istiadat, norma. Sanksi informal diantaranya malu, cemoohan, sindiran, kritik dan ketidaksetujuan.

Kontrol Sosial Formal
            Bentuk kontrol formal biasanya mengambil bentuk tindakan pemerintah . pemerintah dan organisasi menggunakan penegakan hukum dan mekanisme formal lainya sanksi seperti denda dan penjara. Douglas D. Catatan Heckathorn bahwa efektifitas dari setiap jenis kontrol formal ditentukan oleh kekuatan relatif dari sanksi dalam hal tingkat hukuman, monitoring kemampuan, dan tingkat kelompok atau pengawasan informal pada individu.

Penyimpangan Sosial, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Secara tradisionil fokus studi-studi mengenai perilaku menyimpang dilakukan oleh ahli sosiologi di Amerika yang tertuju pada kelakuan kriminal, kenakalan anak, dan juuga mengenai individu-individu yang digolongkan sebagai kaum radikal, politis dan religius.
Bentuk penyimpangan antara lain,
a.      Penyimpangan primer
            Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat.ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
b.      Penyimpangan sekunder
            Penyimpangan yang berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Penyimpangan ini tidak bisa di tolerir oleh masyarakat.

b.      Contoh kasus ketertiban sosial, kontrol sosial, dan penyimpangan sosial

Ketertiban sosial:
Universitas Brawijaya Koret-koret?
Setidaknya ada lebih dari satu informasi yang dapat saya tangkap dari cerita para calon wali mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) tahun akademik 2009/2010.

Salah satu informasi saya peroleh hari Minggu tanggal 23 Agustus 2009. Seorang lulusan SMA yang mengikuti test SNMPTN dengan pilihan jurusan Gizi di Fakultas Kedokteran telah gagal, tidak diterima. Menurut pamannya, baru-baru ini telah mendapatkan surat panggilan "diterima" di Fakultas Pertanian UB. Padahal anak tersebut tidak memilih jurusan tersebut. Sudah sedemikian parahkah ketakutan pihak manajemen UB, sehingga seolah-olah jangan sampai ada pelamar yang lepas dari UB dan masuk ke Perguruan Tinggi lainnya? Istilah bahasa Jawanya "koret-koret" jangan sampai ada yang tersisa.

Kontrol sosial
Beberapa contoh kontrol sosial penolakan, penolakan terhadap kenaikan BBM yang marak saat ini.  penggunaan ekspresi wajah, penggunaan ekspresi wajah yang berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. gosip, gosib yang beredar luas menenai isu-isu yang sedang berkembang di indonesia. Misal adanya peristiwa sukhoi yang menyebutkan bahwa korban-korban sudah di identifikasi semua. Padahal faktanya masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi serta menyebarluaskan foto-foto para korban.  pembunuhan, dan lainnya.

Penyimpangan sosial
Penyalahgunaan Narkotika:
Pada awalnya, narkotika digunakan untuk keperluan medis, terutama sebagai bahan campuran obat-obatan dan berbagai penggunaan medis lainnya. Narkotika banyak digunakan dalam keperluan operasi medis, karena narkotika memberikan efek nyaman dan dapat menghilangkan rasa sakit sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi tanpa merasa sakit. Pada pemakaiannya di bidang medis, dibutuhkan seorang dokter ahli untuk mengetahui kadar yang tepat bagi manusia, karena obat-obatan yang termasuk narkotika mempunyai efek ketergantungan bagi para pemakainya. Penyalahgunaan narkotika dilakukan secara sembarangan tanpa memerhatikan dosis penggunaannya. Pemakaiannya pun dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dihirup asapnya, dihirup serbuknya, disuntikkan, ataupun ditelan dalam bentuk pil atau kapsul. Pengguna yang kecanduan, merusak sistem saraf manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut adalah contoh zat-zat yang termasuk dalam kategori narkotika.
Perkelahian antarpelajar sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Perkelahian tersebut tidak hanya menggunakan tangan kosong atau perkelahian satu lawan satu, melainkan perkelahian bersenjata, bahkan ada yang menggunakan senjata tajam serta dilakukan secara berkelompok. Banyak korban berjatuhan, bahkan ada yang meninggal dunia. Lebih disayangkan lagi, kebanyakan korban perkelahian tersebut adalah mereka yang justru tidak terlibat perkelahian secara langsung. Mereka umumnya hanya sekadar lewat atau hanya karena salah sasaran pengeroyokan. Kondisi ini jelas sangat mengganggu dan membawa dampak psikis dan traumatis bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Pada umumnya mereka menjadi was-was, sehingga kreativitas mereka menjadi terhambat. Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian dari semua kalangan sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman dan kondusif khususnya bagi masyarakat usia sekolah.

Selasa, 08 Oktober 2013

resensi 10 jurus terlarang "Ippho Santosa"



Judul Buku: 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bisnis Cara Biasa?
Penulis: Ippho Santosa
Penerbit: Alex Media Computindo, Jakarta
Terbit: Mei 2007
Tebal: Xii + 144 halaman
Dalam buku ini, dibeberkan 10 jurus dahsyat berbisnis dengan otak kanan yang dapat memotivasi para pembaca. Pada jurus pertama (mulailah dengan yang kanan)  penulis membuktikan kebenaran pemikiran orang lateral tentang too bad can be good (terlalu buruk bisa menjadi baik). Hal ini didukung dengan contoh nyata bagaimana iklan Koran kompas yang mencapai 900 miliar lebih dalam setahun. Dan contotoh: Ryanair, dengan harga yang super duper murah, making money dengan iklan di hampir seluruh bagian di pesawat, jualan di pesawat via pramugari, penjualan sebagian besar via online, dengan web yang juga punya space iklan. Selain itu, ada satu hal yang menarik dari jurus ini. Jurus ini bisa membuat pembaca merasa bangga ketika disebut sebagai ‘orang gila‘. Selain itu, dengan kepiawaiannya dalam menulis, ia pun dapat meyakinkan pembaca bahwa good is the enemy of great. Selain merelevansikan jurus ini dengan intuisi, jurus ini juga direlevansikan pula dengan Cashflow Quadrant ala Robert kiyosaki. Melalui relevansi ini, ia memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang betapa pentingnya menjadi orang kanan yang intuitif, kreatif, dan ekstensif.

Dalam jurus ke dua (rancanglah DNA sedini mungkin). penulis mengajarkan pada pembaca bagaimana merancang DNA (Dream ‘N’ Action) sedini mungkin. Jurus ini akan menuntun pembaca untuk menikmati khayalan, impian, tangisan, dan ketakutan. Jurus yang sangat memotivasi ini adalah bagian yang bagus dibaca bagi orang-orang yang memiliki cita-cita namun masih ragu untuk bertindak dan atau bagi mereka yang ingin mengetahui adanya kekuatan dalam tangisan dan ketakutan. menikmati khayalan, karena gratis dan bebas, layaknya anak kecil yang berkhayal tanpa tau batasan. menikmati impian, cetaklah DNA, dream and action, jadi enggak cuma berkhayal, tapi wujudkanlah
Pada jurus ke tiga (terjunlah seperti rollercoaster). dibahas tentang cara jitu menyiasati kegagalan bisnis dengan secret of seven (rahasia angka tujuh). Penulis memberikan contoh bagaimana menikmati kegagalan dan bangkit lagi seperti rollercoaster yang terjun serendah-rendahnya dan naik lagi setinggi mungkin. Jurus ini dapat memberikan informasi pada pembaca bagaimana mengubah kegagalan menjadi suatu keberhasilan. menikmati proses, proses menjadi sesuatu, proses membuat sesuatu, itu adalah masa-masa yang menarik, dariapda bosen dan cape sendiri, mending, nikmatilah !. menikmati kemerosotan, tidak ada orang sukses yang tidak pernah jatuh, jadi nikmatilah masa-masa itu karena akan segera menyongsong kesuksessan. contoh : pengen buka restoran, baiknya jadilah karyawan di restoran itu dahulu
Dalam jurus keempat (berdamailah dengan badai). ia menguak cara bagaimana menyiasati penyakit, kelemahan, dan kejanggalan. Jurus yang sarat akan motivasi ini mengajarkan pembaca cara berdamai dengan badai kehidupan. contoh : cindy crawford, awalnya banya ditolak karena ada tahi lalat, tapi dia gigih, akhirnya tahi lalat sbg keunikannya
Jurus ke lima (duduklah sama rendah). membahas tentang indahnya cinta, kebersamaan, kesetaraan serta menjelaskan pula bagaimana memanfaatkan lima keajaiban parallel dalam bisnis. contoh : si A bilang ke konsumen kalo marketing B itu berbakat, sementara si B juga harus bilang ke konsumen kalo si A adalah guru yang mengajarkan marketing bagi B. jadi, saling mendukung yang positif
Jurus keenam (tentang gelar dan jabatan). Pada bagian ini, penulis memberikan beberapa cara ‘gila‘ dalam meraih gelar, memilih jabatan, menebar kartu nama, hingga cara ‘gila‘ dalam menyapa pelanggan. cara gila meraih gelar, anda bebas menuliskan gelar anda, sesuka hati anda, semakin beda semakin bagus. contoh : ippho santosa, Ph.G (Ph.G itu pengusaha gila) cara gila memilih jabatan, anda bebas menentukan jabatan. semakin unik semakin menarik. contoh : sales jadi marketing officer. cara gila menebar kartu nama, baiknya sering memberikan kartu nama, kita bisa memberikan 3 kartu nama pada 1 orang yang sama, kali aja yang kemaren2 hilang, ato lebih gila lagi melemparkan dari udara. cara gila menyapa pelanggan, baiknya menyapa pelanggan dengan bahasa lokal setempat, biar pelanggan lebih suka
Jurus ke tujuh (masuklah ke surga lebih dulu). inilah jurus yang di tunggu-tunggu oleh para pembaca yang memiliki jiwa-jiwa pengusaha. Jurus ini menjelaskan bagaimana memiliki usaha sendiri serta menjadi pemimpin di dalamnya. Tak hanya sampai disitu, penulis juga memberikan jurus jitu untuk mengembangkan usaha. jadilah penjual, salesman itu sangat berkorelasi dengan entreprenaurship. jadilah pengusaha, jadi pengusaha itu membuka lapangan kerja, bermanfaat buat orang laen, jadi bisa masuk surga kelas. jadilah pemimpin, setiap kesuksessan itu karena tim, dan setiap tim punya pemimpin yang mampu mengayomi seluruh anggota tim. tim yang baik juga bergantung pada pemimpin yang benar. jadilah pemilik usaha, bukan sekedar pelau usaha. teruskan usaha keluarga, tidak mudah memang, karena perlu merawat apa yang sudah berkembang, maka dari itu berlajarlah.
Jurus ke delapan (biarkan kudeta terjadi). membeberkan manfaat dari kudeta konsumen serta keugian dari pendaftaran merek. Disini, penulis memberikan informasi penting tentang nama sebagai identitas pembeda, nama dan nilai komersial, setiap merek punya harga masing-masing tergantung “isi” dan “konsumern yang ditembak”, nama dan manfaat lainnya, bergantung dari manfaat masing-masing produk dan merek dibangun harus melalui proses, bukan cuma satu malam, nama dan kudeta konsumen, baiknya nama itu layaknya kanvas kosong dan biarkan konsumen yang mewarnainya.
Jurus ke sembilan (waspadai jaman edan). positivity di tengah persaingan, positivity saat ulang tahun, positivity saat tahun baru, positivity di tengah jaman edan, carilah motivator bukan provokator, motivator selalu berbicara positif
jurus ke sepuluh ( matilah dengan tenang). compassion, sifat rendah hati, enggan menyakiti, rela mengalah, charity, menyumbang, conscience, bisnis dan agama tidak bisa dipisahkan, cautiousness, itu do the right things, and do the things right.

Selasa, 01 Oktober 2013

makalah psikologi kepribadian



 behaviorisme skinner
behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Sama halnya dengan psikoanalisa, behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Sejumlah Filsuf dan ilmuan sebelum Watson dalam satu dan lain bentuk telah mengajukan gagasan-gagasan mengenai pendekatan objektif dalam mempelajari manusia berdasarkan pandangan yang mekanistis dan materialistis, suatu pendekatan yang menjadi ciri utama dari behaviorisme. Seorang diantaranya adalah Ivan Pavlon (1849-1936), seorang ahli filosofi Rusia.[1]
Riwayat hidup singkat B.F. Skinner
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 mei 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ayahnya adalah seorang pengacara. Sebagai anak yang kreatif, Skinner banyak menghabiskan waktunya untuk merancang dan membuat berbagai alat permainan seperti grobak, sumpit, kreatifitas masa kanak-kanak ini oleh Skinner dilanjutkan dengan menciptakan berbagai alat percobaan sehubungan dengan penyelidikan-penyelidikannya mengenai tingkah laku.
            Di sekolah menengah Skinner berusaha mencari uang sendiri dengan berbagai cara, antara lain dengan membuat iklan pertunjukan-pertunjukan, bermain jazz band. Skinner tekun belajar, dan dia terutama tertarik kesusastraan yang membawanya masuk Hamiltn College, New York. Pada tahun 1928 Skinner memasuki kuliah psikologi di Universitas Harvard dengan mengkhususkan diri pada bidang tingkah laku hewan, dan meraih doktor pada tahun 1931.
            Dari tahun 1931-1936 Skinner bekerja di Harvard. Dari tahun 1936 sampai 1945 Skinner menjalani karir sebagai pengajar di Universitas Minnesota. Mulai tahun 1945 ia menerima jabatan sebagai dekan Fakultas Psikologi Universitas Indiana, yang dipegangnya sampai tahun 1947. Setelah itu Skinner kembali ke Universitas Harvard untuk menerima jabatan sebagai guru besar psikologi.
            Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Ia melakukan penyelidikan terutama pada organisme infrahuman, biasanya tikus atau merpati. Disamping itu Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant conditioning) pada penyelidikan tentang psikotik orang-orang dewasa, anak-autistik, analisis bahasa, dan perencanaan mesin-mesin pengajaran.[2]

KEPRIBADIAN MENURUT PERSPEKTIF BEHAVIORISME
Sebagaimana telah kita ketahui, Skinner tidak menerima gagasan mengenai kepribadian (personality) atau diri (self) sebagai pendorong atau pengarah tingkah laku. Ia menyebut gagasan semacam itu sebagai sisa dari animisme primitif.
Dari perspektif behaviorisme Skinner, studi tentang kepribadian melibatkan pengujian yang sistematis dan pasti atas sejarah hidup atau pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor bawaan yang khas dari individu. Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu poin dimana fktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas pula pada individu tersebut.[3]

PENGKONDISIAN OPERAN
Tingkah laku operan, yang menurut Skinner pengkondisian operan atau instrumental ditentukan oleh kejadian yang mengikuti respon. Artinya, dalam tingkah laku operan, konsekuensi atas hasil dari tingkah laku akan menentukan kecenderungan organisme untuk mengulang ataupun menghentikan tingkah lakunya itu dimasa datang.
Skinner membedakan dua tipe respons tingkah laku, yakni responden dan operan. Dalam arti singkatnya, tingkah laku responden adalah tingkah laku otomatis atau reflek, yang dimunculkan dalam situasi yang lain dengan situasi aslinya. Contoh: menggigil karena kedinginan. Sedangkan tingkah laku operan adalah tingkah laku yang diperoleh melalui pengkondisian operan atau instrumental, diikuti kejadian yang mengikuti respon. Contoh: jika kita senyum dengan seseorang, tapi ternyata orang yang kita ajak senyum mengacuhkan kita, maka untuk selanjutnya kita tidak senyum lagi pada orang itu.
1. Mencatat tingkah laku operan
            dalam pengkondisian operan, tingkah laku organisme perlu diukur dan dicatat begitu tingkah laku itu muncul. Contoh: tikus menekan pengungkit.
2. Jadwal perkuatan
            jadwal perkuatan adalah aturan yang menentukan dalam keadaan bagaimana atau kapan perkuatan2 akan disampaikan. Contoh: memberi perkuatan pada organisme.
3. Tingkah laku takhyul
            mempercayai takhyul-takhyul berdasarkan pengalaman pribadi atau kisah pengkondisian operan.
4. Shaping
            Yang dimaksud shaping adalah pembentukan suatu respons melalui pemberian perkuatan atas respons2 lain yang mengarah atu mendekati respons yang ingin dibentuk itu. Contoh: tikus menekan pengungkit, sehingga makanan dalam kotak keluar.
5. Pemerkuat sekunder
            pemerkuat sekunder adalah suatu hal, kejadian, atau objek yang memiliki nilai pemerkuat respons melalui kaitan yang erat dengan pemerkuat primer berdasarkan pengalaman pengkondisian atau proses belajar pada organisme. Contoh pemerkuat sekunder yaitu bunyi bel yang bisa menyebabkan keluarnya air liur pada anjing percobaan pavlov.

6. Penggunaan stimulus aversif
            yang dimaksud dengan stimulus aversif adalah stimulus yang tidak menyenangkan, tidak diharapkan dan selalu ingin dihindari oleh organisme.
Ada dua metode dari penggunaan stimulus aversif ini menurut Skinner yaitu:
ü  Pemberian hukuman
            menunjuk kepada stimulus aversi yang diberikan sebagai akibat dan tergantung pada kemunculan suatu respons. Contoh: anak yang nakal dipukul, seorang yang mencuri dipenjarakan.
ü  Perkuatan negatif
            menunjukan kepada stimulus aversi yang mendorong organisme untuk melarikan diri dari padanya dalam upaya mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan dari aversi tersebut. Contoh: jika kita kehujanan dan menjadi teduh karena berlindung dipohon rndang, maka dilain waktu kalau kehujanan, maka kita akan berteduh dipohon rindang itu. 
7. Generalisasi dan diskriminasi stimulus
generalisasi stimulus memiliki arti penting dalam pengkondisian operan. Tanpa adanya generalisasi stimulus, tingkah laku individu akan terbatas dan tidak terintegrasi, untuk bertingkah laku secara layak. Contoh: seorang anak di rumah diperlakukan dengan baik karena tingkah lakunya yang baik akan menggeneralisasikan dan mengulang tingkah laku baiknya itu di luar rumah.
Diskriminasi stimulus merupakan kebalikan dari generalisasi stimulus, yakni suatu proses belajar bagaimana merespons secara tepat terhadap berbagai stimulus yang berbeda. Contoh: seorang remaja yang belajar membedakan antara orang-orang yang cocok dengan orang-orang yang tidak cocok untuk dijadikan teman.
Menurut skinner, kemampuan mendeskriminasikan stimulus pada setiap orang tidak sama, sebab kemampuan mendiskriminasikan stimulus ditentukan oleh pengalaman belajar individu yang khas.


[1] E. Koswara, teori-teori kepribadian, Bandung:  Eresco, 1991, Hlm. 69.

[2] Ibid, Hlm. 70-71.
[3] Ibid, Hlm. 77.