Judul
Buku: 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bisnis Cara Biasa?
Penulis:
Ippho Santosa
Penerbit:
Alex Media Computindo, Jakarta
Terbit:
Mei 2007
Tebal:
Xii + 144 halaman
Dalam buku
ini, dibeberkan 10 jurus dahsyat berbisnis dengan otak kanan yang dapat
memotivasi para pembaca. Pada jurus pertama (mulailah dengan yang kanan) penulis membuktikan kebenaran pemikiran orang
lateral tentang too bad can be good (terlalu buruk bisa menjadi baik).
Hal ini didukung dengan contoh nyata bagaimana iklan Koran kompas yang mencapai
900 miliar lebih dalam setahun. Dan contotoh: Ryanair, dengan harga yang super
duper murah, making money dengan iklan di hampir seluruh bagian di pesawat,
jualan di pesawat via pramugari, penjualan sebagian besar via online, dengan
web yang juga punya space iklan. Selain itu, ada satu hal yang menarik dari
jurus ini. Jurus ini bisa membuat pembaca merasa bangga ketika disebut sebagai
‘orang gila‘. Selain itu, dengan kepiawaiannya dalam menulis, ia pun dapat
meyakinkan pembaca bahwa good is the enemy of great. Selain
merelevansikan jurus ini dengan intuisi, jurus ini juga direlevansikan pula
dengan Cashflow Quadrant ala Robert kiyosaki. Melalui relevansi ini, ia
memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang betapa pentingnya menjadi
orang kanan yang intuitif, kreatif, dan ekstensif.
Dalam jurus
ke dua (rancanglah DNA sedini mungkin). penulis mengajarkan pada pembaca bagaimana
merancang DNA (Dream ‘N’ Action) sedini mungkin. Jurus ini akan menuntun
pembaca untuk menikmati khayalan, impian, tangisan, dan ketakutan. Jurus yang
sangat memotivasi ini adalah bagian yang bagus dibaca bagi orang-orang yang
memiliki cita-cita namun masih ragu untuk bertindak dan atau bagi mereka yang
ingin mengetahui adanya kekuatan dalam tangisan dan ketakutan. menikmati
khayalan, karena gratis dan bebas, layaknya anak kecil yang berkhayal tanpa tau
batasan. menikmati impian, cetaklah DNA, dream and action, jadi enggak cuma
berkhayal, tapi wujudkanlah
Pada jurus
ke tiga (terjunlah seperti rollercoaster). dibahas tentang cara jitu
menyiasati kegagalan bisnis dengan secret of seven (rahasia angka
tujuh). Penulis memberikan contoh bagaimana menikmati kegagalan dan bangkit
lagi seperti rollercoaster yang terjun serendah-rendahnya dan naik lagi
setinggi mungkin. Jurus ini dapat memberikan informasi pada pembaca bagaimana
mengubah kegagalan menjadi suatu keberhasilan. menikmati proses, proses menjadi
sesuatu, proses membuat sesuatu, itu adalah masa-masa yang menarik, dariapda
bosen dan cape sendiri, mending, nikmatilah !. menikmati kemerosotan, tidak ada
orang sukses yang tidak pernah jatuh, jadi nikmatilah masa-masa itu karena akan
segera menyongsong kesuksessan. contoh : pengen buka restoran, baiknya jadilah
karyawan di restoran itu dahulu
Dalam jurus
keempat (berdamailah dengan badai). ia menguak cara bagaimana menyiasati
penyakit, kelemahan, dan kejanggalan. Jurus yang sarat akan motivasi ini
mengajarkan pembaca cara berdamai dengan badai kehidupan. contoh : cindy
crawford, awalnya banya ditolak karena ada tahi lalat, tapi dia gigih, akhirnya
tahi lalat sbg keunikannya
Jurus ke
lima (duduklah sama rendah). membahas tentang indahnya cinta, kebersamaan,
kesetaraan serta menjelaskan pula bagaimana memanfaatkan lima keajaiban
parallel dalam bisnis. contoh : si A bilang ke konsumen kalo marketing B itu
berbakat, sementara si B juga harus bilang ke konsumen kalo si A adalah guru
yang mengajarkan marketing bagi B. jadi, saling mendukung yang positif
Jurus
keenam (tentang gelar dan jabatan). Pada bagian ini, penulis memberikan
beberapa cara ‘gila‘ dalam meraih gelar, memilih jabatan, menebar kartu nama,
hingga cara ‘gila‘ dalam menyapa pelanggan. cara gila meraih gelar, anda bebas
menuliskan gelar anda, sesuka hati anda, semakin beda semakin bagus. contoh :
ippho santosa, Ph.G (Ph.G itu pengusaha gila) cara gila memilih jabatan, anda
bebas menentukan jabatan. semakin unik semakin menarik. contoh : sales jadi marketing
officer. cara gila menebar kartu nama, baiknya sering memberikan kartu nama,
kita bisa memberikan 3 kartu nama pada 1 orang yang sama, kali aja yang
kemaren2 hilang, ato lebih gila lagi melemparkan dari udara. cara gila menyapa
pelanggan, baiknya menyapa pelanggan dengan bahasa lokal setempat, biar
pelanggan lebih suka
Jurus ke
tujuh (masuklah ke surga lebih dulu). inilah jurus yang di tunggu-tunggu
oleh para pembaca yang memiliki jiwa-jiwa pengusaha. Jurus ini menjelaskan
bagaimana memiliki usaha sendiri serta menjadi pemimpin di dalamnya. Tak hanya
sampai disitu, penulis juga memberikan jurus jitu untuk mengembangkan usaha.
jadilah penjual, salesman itu sangat berkorelasi dengan entreprenaurship.
jadilah pengusaha, jadi pengusaha itu membuka lapangan kerja, bermanfaat buat
orang laen, jadi bisa masuk surga kelas. jadilah pemimpin, setiap kesuksessan
itu karena tim, dan setiap tim punya pemimpin yang mampu mengayomi seluruh
anggota tim. tim yang baik juga bergantung pada pemimpin yang benar. jadilah pemilik
usaha, bukan sekedar pelau usaha. teruskan usaha keluarga, tidak mudah memang,
karena perlu merawat apa yang sudah berkembang, maka dari itu berlajarlah.
Jurus ke
delapan (biarkan kudeta terjadi). membeberkan manfaat dari kudeta konsumen
serta keugian dari pendaftaran merek. Disini, penulis memberikan informasi
penting tentang nama sebagai identitas pembeda, nama dan nilai komersial,
setiap merek punya harga masing-masing tergantung “isi” dan “konsumern yang
ditembak”, nama dan manfaat lainnya, bergantung dari manfaat masing-masing
produk dan merek dibangun harus melalui proses, bukan cuma satu malam, nama dan
kudeta konsumen, baiknya nama itu layaknya kanvas kosong dan biarkan konsumen
yang mewarnainya.
Jurus ke
sembilan (waspadai jaman edan). positivity di tengah persaingan, positivity
saat ulang tahun, positivity saat tahun baru, positivity di tengah jaman edan,
carilah motivator bukan provokator, motivator selalu berbicara positif
jurus ke
sepuluh ( matilah dengan tenang). compassion, sifat rendah hati, enggan
menyakiti, rela mengalah, charity, menyumbang, conscience, bisnis dan agama
tidak bisa dipisahkan, cautiousness, itu do the right things, and do the things
right.