Selasa, 08 Oktober 2013

resensi 10 jurus terlarang "Ippho Santosa"



Judul Buku: 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bisnis Cara Biasa?
Penulis: Ippho Santosa
Penerbit: Alex Media Computindo, Jakarta
Terbit: Mei 2007
Tebal: Xii + 144 halaman
Dalam buku ini, dibeberkan 10 jurus dahsyat berbisnis dengan otak kanan yang dapat memotivasi para pembaca. Pada jurus pertama (mulailah dengan yang kanan)  penulis membuktikan kebenaran pemikiran orang lateral tentang too bad can be good (terlalu buruk bisa menjadi baik). Hal ini didukung dengan contoh nyata bagaimana iklan Koran kompas yang mencapai 900 miliar lebih dalam setahun. Dan contotoh: Ryanair, dengan harga yang super duper murah, making money dengan iklan di hampir seluruh bagian di pesawat, jualan di pesawat via pramugari, penjualan sebagian besar via online, dengan web yang juga punya space iklan. Selain itu, ada satu hal yang menarik dari jurus ini. Jurus ini bisa membuat pembaca merasa bangga ketika disebut sebagai ‘orang gila‘. Selain itu, dengan kepiawaiannya dalam menulis, ia pun dapat meyakinkan pembaca bahwa good is the enemy of great. Selain merelevansikan jurus ini dengan intuisi, jurus ini juga direlevansikan pula dengan Cashflow Quadrant ala Robert kiyosaki. Melalui relevansi ini, ia memberikan pemahaman yang sangat mendalam tentang betapa pentingnya menjadi orang kanan yang intuitif, kreatif, dan ekstensif.

Dalam jurus ke dua (rancanglah DNA sedini mungkin). penulis mengajarkan pada pembaca bagaimana merancang DNA (Dream ‘N’ Action) sedini mungkin. Jurus ini akan menuntun pembaca untuk menikmati khayalan, impian, tangisan, dan ketakutan. Jurus yang sangat memotivasi ini adalah bagian yang bagus dibaca bagi orang-orang yang memiliki cita-cita namun masih ragu untuk bertindak dan atau bagi mereka yang ingin mengetahui adanya kekuatan dalam tangisan dan ketakutan. menikmati khayalan, karena gratis dan bebas, layaknya anak kecil yang berkhayal tanpa tau batasan. menikmati impian, cetaklah DNA, dream and action, jadi enggak cuma berkhayal, tapi wujudkanlah
Pada jurus ke tiga (terjunlah seperti rollercoaster). dibahas tentang cara jitu menyiasati kegagalan bisnis dengan secret of seven (rahasia angka tujuh). Penulis memberikan contoh bagaimana menikmati kegagalan dan bangkit lagi seperti rollercoaster yang terjun serendah-rendahnya dan naik lagi setinggi mungkin. Jurus ini dapat memberikan informasi pada pembaca bagaimana mengubah kegagalan menjadi suatu keberhasilan. menikmati proses, proses menjadi sesuatu, proses membuat sesuatu, itu adalah masa-masa yang menarik, dariapda bosen dan cape sendiri, mending, nikmatilah !. menikmati kemerosotan, tidak ada orang sukses yang tidak pernah jatuh, jadi nikmatilah masa-masa itu karena akan segera menyongsong kesuksessan. contoh : pengen buka restoran, baiknya jadilah karyawan di restoran itu dahulu
Dalam jurus keempat (berdamailah dengan badai). ia menguak cara bagaimana menyiasati penyakit, kelemahan, dan kejanggalan. Jurus yang sarat akan motivasi ini mengajarkan pembaca cara berdamai dengan badai kehidupan. contoh : cindy crawford, awalnya banya ditolak karena ada tahi lalat, tapi dia gigih, akhirnya tahi lalat sbg keunikannya
Jurus ke lima (duduklah sama rendah). membahas tentang indahnya cinta, kebersamaan, kesetaraan serta menjelaskan pula bagaimana memanfaatkan lima keajaiban parallel dalam bisnis. contoh : si A bilang ke konsumen kalo marketing B itu berbakat, sementara si B juga harus bilang ke konsumen kalo si A adalah guru yang mengajarkan marketing bagi B. jadi, saling mendukung yang positif
Jurus keenam (tentang gelar dan jabatan). Pada bagian ini, penulis memberikan beberapa cara ‘gila‘ dalam meraih gelar, memilih jabatan, menebar kartu nama, hingga cara ‘gila‘ dalam menyapa pelanggan. cara gila meraih gelar, anda bebas menuliskan gelar anda, sesuka hati anda, semakin beda semakin bagus. contoh : ippho santosa, Ph.G (Ph.G itu pengusaha gila) cara gila memilih jabatan, anda bebas menentukan jabatan. semakin unik semakin menarik. contoh : sales jadi marketing officer. cara gila menebar kartu nama, baiknya sering memberikan kartu nama, kita bisa memberikan 3 kartu nama pada 1 orang yang sama, kali aja yang kemaren2 hilang, ato lebih gila lagi melemparkan dari udara. cara gila menyapa pelanggan, baiknya menyapa pelanggan dengan bahasa lokal setempat, biar pelanggan lebih suka
Jurus ke tujuh (masuklah ke surga lebih dulu). inilah jurus yang di tunggu-tunggu oleh para pembaca yang memiliki jiwa-jiwa pengusaha. Jurus ini menjelaskan bagaimana memiliki usaha sendiri serta menjadi pemimpin di dalamnya. Tak hanya sampai disitu, penulis juga memberikan jurus jitu untuk mengembangkan usaha. jadilah penjual, salesman itu sangat berkorelasi dengan entreprenaurship. jadilah pengusaha, jadi pengusaha itu membuka lapangan kerja, bermanfaat buat orang laen, jadi bisa masuk surga kelas. jadilah pemimpin, setiap kesuksessan itu karena tim, dan setiap tim punya pemimpin yang mampu mengayomi seluruh anggota tim. tim yang baik juga bergantung pada pemimpin yang benar. jadilah pemilik usaha, bukan sekedar pelau usaha. teruskan usaha keluarga, tidak mudah memang, karena perlu merawat apa yang sudah berkembang, maka dari itu berlajarlah.
Jurus ke delapan (biarkan kudeta terjadi). membeberkan manfaat dari kudeta konsumen serta keugian dari pendaftaran merek. Disini, penulis memberikan informasi penting tentang nama sebagai identitas pembeda, nama dan nilai komersial, setiap merek punya harga masing-masing tergantung “isi” dan “konsumern yang ditembak”, nama dan manfaat lainnya, bergantung dari manfaat masing-masing produk dan merek dibangun harus melalui proses, bukan cuma satu malam, nama dan kudeta konsumen, baiknya nama itu layaknya kanvas kosong dan biarkan konsumen yang mewarnainya.
Jurus ke sembilan (waspadai jaman edan). positivity di tengah persaingan, positivity saat ulang tahun, positivity saat tahun baru, positivity di tengah jaman edan, carilah motivator bukan provokator, motivator selalu berbicara positif
jurus ke sepuluh ( matilah dengan tenang). compassion, sifat rendah hati, enggan menyakiti, rela mengalah, charity, menyumbang, conscience, bisnis dan agama tidak bisa dipisahkan, cautiousness, itu do the right things, and do the things right.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar